News

SOLID BERJANGKA | Nilai Tukar Terdepresisasi

SOLID BERJANGKA – Nilai Tukar Rupiah Ditutup Terdepresiasi di Level 15.192 per Dollar Amerika Serikat

SOLID BERJANGKA LAMPUNG – Nilai tukar rupiah berakhir melemah tipis 5 poin atau 0,03% di level Rp15.192 per dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (23/10/2018).

Sejak awal perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah di pasar spot sudah dibuka melemah 10 poin atau 0,07% ke level Rp15.197 per dolar AS. Kurs rupiah sempat tertekan hingga ke posisi 15.213 per dolar AS, akan tetapi pelemahannya perlahan terkikis hingga penutupan pasar spot hari ini.

Nilai tukar rupiah tak memperlihatkan banyak pergerakan berarti pada perdagangan Senin (22/10/2018), saat mayoritas mata uang di Asia cenderung tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot berakhir stagnan di level Rp15.187 per dolar AS, setelah mampu rebound dan ditutup terapresiasi 8 poin atau 0,05% pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (19/10).

Dilansir Bloomberg, lonjakan yang dibukukan bursa saham China hari ini telah membantu pasar sekaligus mendukung penguatan mata uang won Korea Selatan dan dolar Taiwan.

Baik indeks Shanghai Composite maupun CSI 300 China membukukan lonjakan lebih dari 4% pada akhir perdagangan Senin, terbesar sejak Maret 2016, setelah sejumlah pejabat tinggi Negeri Panda mengambil langkah untuk menopang ekonomi serta menawarkan dukungan kepada sektor swasta.

“China diperkirakan akan meluncurkan serangkaian langkah kebijakan dalam waktu dekat untuk membantu kepercayaan pasar,” ujar penasihat PBOC Ma Jun mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada Bloomberg.

Meski demikian, sebagian besar mata uang lainnya di Asia melemah saat dolar AS mengikis sebagian pelemahannya.

“Terlihat seperti kondisi geopolitik mengambil alih kendali untuk pasar di Asia, sehingga menimbulkan kewaspadaan pada pasar,” kata Christy Tan, kepala strategi pasar di National Australia Bank di Singapura.

Dari dalam negeri, pelaku pasar saat ini sedang menantikan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang direncanakan berlangsung hingga Selasa (23/10).

Sebanyak 21 dari 30 ekonom dalam survei Bloomberg memprediksikan BI akan menahan suku bunganya BI 7-Day Repo Rate di 5,75%, sedangkan lainnya memperkirakan kenaikan sebesar 25 basis poin.
SOLID BERJANGKA

Sumber : Vibiznews

Leave a comment